Masyarakat Jawa sangat kental dengan masalah tradisi dan budaya. Tradisi dan budaya bagi masyarakat Jawa dijadikan sebagai sarana pemersatu diantara perbedaan status sosial, agama dan keyakinan. Kebersamaan mereka salah satunya tampak pada upacara tradisional suran yang merupakan peringatan menyambut tahun baru Islam dan juga tahun baru Jawa. Suran telah mengakar di seluruh lapisan masyarakat Jawa tanpa mengenal golongan atas maupun golongan bawah yang lama-kelamaan semakin menguat dan berkembang dalam berbagai bentuk.
Sama halnya di Desa Linggasari, tradisi suroan atau suran telah mengakar dimasyarakat. Disetiap tahunnya tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi suroan/suran sendiri bagi masyarakat Linggasari juga mengandung banyak makna, ada yang memaknai sebagai momentum menjaga ketentraman batin dan keselamatan selain untuk memperingati Tahun baru Islam. Tradisi suroan/suran ini masih dilestarikan disemua Pedukuhan di Desa Linggasari sampai sekarang meskipun dengan metode yang berbeda beda.
Tradisi suroan atau suran ini selain sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan bentuk kepedulian untuk menguri-uri tradisi dan kebudayaan jawa, suroan di desa Linggasari juga dijadikan sebagai sarana mengirim doa kepada leluhur desa dan menguatkan jalinan silaturahim antar warga.
Parso, S.Kom
23 September 2019 20:08:41
Maaf untuk Admin dan semua Operator Website SID Desa Linggasari, saya telah mengedit judul artikel Asal-Usul...